Belajar Bersama

Selasa, 13 Maret 2012

prosedur bunker

Bunkering procedure
Sebagai awak kapal, khususnya orang mesin harus memahami system dari bunkering procedure.
aktual dan rincian praktis dari proses pengisian bahan bakar minyak. Semua jenis kapal membutuhan bahan bakar minyak,(FO, Lube oil dll )dan oleh karena itu adalah sangat penting bagi setiap awak kapal untuk memahami proses pengisian bahan bakar yg sebenarnya.

Pra-persiapan pengisian bahan bakar.
Aspek yang paling penting dari operasi pengisian bahan bakar adalah “daftar”, yang merupakan bagian dari safety management system (SMS) dan ISM, untuk menghilangkan kemungkinan kesalahan dan kelalaian human error dan lainnya. pra-pengisian bahan bakar harus diikuti oleh Chief Engineer (C / E), sesuai check list pre bunkering procedure. Chief engineer adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengoperasian pengisian bahan bakar. Sebelum pengisian bahan bakar, biasanya mualim 3 atau 4 akan, mengambil “Soundings” dari tangki ke tangki bahan bakar dan di hitung volume bahan bakar minyak yg tersedia di setiap tangki bahan bakar minyak kapal. Kemudian Bunker-direncana dibuat perencanaan yg mau di distribusikan dari jumlah total minyak yg akan di terima untuk setiap tangki..
System permintaan minyak
Sebelum kita meng order minyak atau istilahnya requesting for bunkering fuel oil. Chief engineer harus berkonsultasi ke Capt. Agar dapat mengetahui jumlah minyak, berapa banyak minyak yg di butuhkan untuk pelayaran berikutnya. Dgn menetahui jarak tempu pelayaran dan mengetahui konsumsi bahan bakar per hari makan kita dapat menghitung jumlah bahan bakar tsb. Yg dapat di terima oleh tanki tangki yg tersedia di atas kapal jadi perlu diproses dan di evaluasi sebelum mengirim permintaan ke kantor..
stelah menerima bunker minyak. Engineer harus mengambil sample minyak untuk di kirim ke kantor pusat untuk di analisa di laboratorium minyak, untuk mengetahui komposisi dan kondisi dari minyak tsb.
Pre-Bunker Checklist:
Pre-Bunkering Procedure:
1. State of adjacent waters noticed
2. Vessel properly secured to dock
3. Check suppliers product corresponds to ordered product
4. Agree quantity to be supplied
5. Check valves open
6. Day tanks full and supply valves closed
7. Warning signs in position e.g. No Smoking
8. SOPEP plan available
9. Clean up material in place
10. Oil Boom in place
11. Foam fire extinguisher placed at bunker station
12. Alfa Laval and transfer pumps off
13. Fuel tank supply valves open
14. Agree stop/start signals between vessel and barge/truck
15. Bravo flag flying/red light showing
16. Agree pumping/transfer rate
17. Agree emergency shut down procedure
18. Specification sheet received
19. Check hose and couplings are secure and in good order
20. Fuel nozzle and hose secured to vessel
21. Check barge/truck meters Reading:
22. Check on board meters Reading:
23. Bunker Valve open
24. Unused manifold connections blanked off
25. Master informed
26. Signal pumping to commence
Daftar checklist di atas harus di isi dgn benar oleh masinis kapal dan bunker barge (masinis) sebelum bunker fuel di mulai.
Perlengkapan alat alat SOPEP
Untuk mencegah terjadinya tumpahan minyak pada bunker manifold, harus di siapkan peralatan sesuai SOPEP, yg di simpan dan siap sedia di gunakan jika keadaan darurat (oil spill)
SOPEP- Shipboard Oil Pollution Emergency Plan.
The SOPEP Locker must have minimum of the below specified items:
1. absorbent roll
2. absorbent pads
3. absorbent granules
4. absorbent materials
5. brooms
6. shovels
7. mops
8. scoops
9. empty receptacles (200 ltrs capacity)
10. portable air driven pumps
11. oil boom
12. oil spill dispersants.
These items must be stowed in an easily accessible locker, clearly marked, and is to be brought on deck ready for immediate use, prior to all oil transfer operations.
Selama pengisian bahan bakar Procedure harus di ikuti dan di jalankan dgn baik. Perwira dan masinis kapal harus mengikuti checklist yg ada di atas kapal.
During Bunkering checklist:
1. Witness taking and sealing of 2 representative product samples
2. Monitor fuel connections for leaks fuel flow and control tank levels
3. Change over of tanks whenever necessary.
4. Checking the rate at which bunkers are received.
5. Checking the tightness/slackness of mooring ropes.
6. Checking trim/list of the bunker barge & the ship.
7. Continuous monitoring/look outs for the vessel’s position(when at anchor).
During bunkering, the above checklist must be filled up and continuous monitoring of the above secified items are required till the bunkering operation is complete.
setelah bunker selesai, slang minyak yg di pakai harus di blow dengan angin agar semua minyak yg tersisa bisa keluar dari dalam slang minyak, tujuannya untuk mencega tumpahan minyak saat manifold di buka.
After Bunker Checklist:
1. Bunker Valve closed
2. Disconnect hose (drain before disconnecting)
3. Check barge/truck meter Reading:
4. Check ships meter Reading:
5. Sign Bunker Delivery Receipt BDR No.:(Bunker Delivery Report/Note).
6. Retain BDR with product sample
7. SOPEP plan returned to bridge
8. Clean up gear stowed / Oil boom returned
9. Bravo Flag/Red light stowed/switched off
10. Remove and pack away warning/safety signs
11. Foam fire extinguisher placed back in correct location
12. Complete Oil Record Book
13. Master informed of completion
14. Confirm in Oil Record Book Bunkering checklist completed
Quantity Calculation & Temperature-Density Correction:
After bunkering of various fuel oil tanks, the quantity in each bunkered tank must be calculated to cross-check whether the received quantity of oil matches the requisition. For calculating the quantity, “sounding” of the tanks which are “bunkered” must be taken. The “Density” of the fuel oil supplied vary from place to place. It also varies with the temperature. As a thumb rule, the density of fuel oil decreases with increase in temperature. So, when the oil is supplied at a higher temperature, then the volume of oil supplied is less than what is supplied at lesser temperature.
Oil Temperature —————————-Density ——————————- Volume Of Oil Supplied
Increases————————————–Decreases————————————Lesser
Decreases——————————— —Increases ————————————-More
Also the formula which is generally used for temperature-density correction is as follows:
MT= {(t1-15)*0.00065}*volume of oil in m^3.
where MT stands for metric tonnes.
t1 stands for temperature of oil in bunker tanks in degree celcius,
0.00065 is the correction factor,
volume of oil in m^3, is obtained from the sounding table.
General Safeties During Bunkering:
SOPEP locker,
Emergency shut-down arrangements,
Bunker line over-flow arrangements to overflow tank with audible & visual alarm,
Relief valve in the bunker line,
Containment trays.
Consistent & Continuous look outs.
Conclusion:
Thus bunkering operation is directly related to “MARPOL” annexes, i.e annex 1 and annex 6. When oil is spilled it causes marine pollution under annex 1. When the bunkered oil doesn’t meet certain specifications, it causes pollution of air which comes under annex 6.
 
copas from ; Ridwan Garcia blog

Sabtu, 25 Februari 2012

Tragedi M/S. Costa Concordia


Perjuangkan hak 170 ABK Indonesia di kapal karam
(Sumber : Harian Terbit,  edisi 16 Januari 2012)

JAKARTA-Dirjen Perhubungan Laut Leon Muhammad menyatakan akan memperjuangkan seluruh hak ABK (anak buah kapal) asal Indonesia di kapal pesiar Costa Concordia selamat, yang nyaris tenggelam  di dekat Pulau Giglio, Italia.
"Saya teramat bersyukur mereka selamat. Namun hak-hak mereka, seperti gaji dan harta yang kemungkinan hilang, mesti dipenuhi sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. Dalam kaitan ini, kami akan berkoordinasi dengan KBRI di Roma dan KPI (Kesatuan pelaut Indonesia)," ujar Leon kepada Harian Terbit, Senin.
Dia meyakini pihak pela-yaran yang mengoperasikan kapal tersebut memenuhi hak-hak ABK. "Meski demikian, bila pelaut kita di kapal itu membutuhkan bantuan dari pemerintah dalam memperjuangkan hak-hak itu, maka kami dengan sepenuh hati bersedia membantu," tegasnya.
Kabar soal selamatnya 170 ABK asal Indonesia tersebut diungkapkan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Roma Priyo Iswanto. "Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma, Italia langsung menghubungi Pusat Krisis Kementerian Luar Negeri Italia, Badan Penanggulangan Bencana Italia, dan pihak Kapal Costa Concordia. Ada 170 WNI yang dievakuasi di tiga tempat," ujar  Priyo Iswanto, seperti dikutip Portal Berita Kemlu, Senin.
Pihak KBRI Roma juga berhasil menemui 60 orang WNI dan memberikan bantuan. Selain itu, langsung memberangkatkan para petugas Konsuler ke pelabuhan Porto Santo Stefano dan tempat penampuangan sementara korban kecelakaan kapal pesiar tersebut.
1.020 Pegawai.
Menurut informasi dari KBRI Roma, Kapal Costa Concordia mempekerjakan 1.020 pegawai, 80 persen di antaranya adalah pekerja asing. Selain warga negara Indonesia, pekerja lain di kapal tersebut umumnya adalah warga India, Korea, dan Jepang.
Hingga saat ini, proses evakuasi terhadap 4.000 penumpang yang masih terjebak di dalam kapal pesiar besar itu. Para regu penyelamat juga tampak memprioritaskan keselamatan penumpang anak-anak yang ada dalam kapal tersebut. (aw)

Keterangan KPI
(Sumber : KPI)
Terkait dengan kecelakaan M/S. Costa Concordia, Presiden KPI, kepada Redaksi KPI-online mengatakan bahwa sejak kapal M/S. Costa Concordia mengalami kecelakaan, KPI telah berkoordinasi dan melakukan komunikasi secara intens dengan ITF dan FIT-CISL (Serikat Pekerja Pelaut Italia) untuk memantau kondisi dan membantu para pelaut Indonesia awak kapal tersebut.
“Saat ini para pelaut kita telah dievakuasi dan diinapkan sementara dibeberapa hotel dan kepada mereka oleh perusahaan Costa Cruise Line dibekali uang saku €150/orang.  Dikarenakan perusahaan tersebut mempunyai Perjanjian Kerja Bersama dengan FIT-CISL, maka menyangkut kompensasi terhadap awak kapal penyelesaiannya mengacu dari perjanjian yang ada.  Setiap awak kapal akan mendapat kompensasi 2 bulan upah pokok dan penggantian crew personal effect sebesar US$ 3.750”, katanya.
Ditambahkan juga bahwa KPI dan FIT-CISL yang sama-sama afiliasi ITF, mempunyai MOU yang mengkover setiap pelaut Indonesia yang bekerja dikapal-kapal yang perusahaannya mempunyai perjanjian kolektif dengan FIT-CISL.  Untuk itu KPI dan FIT-CISL akan terus berkoordinasi dan bersama-sama mengupayakan penyelesaian hak-hak awak kapal.
“Berita terakhir yang kami terima dari FIT-CISL, mengatakan bahwa korban yang meninggal berjumlah 6 orang, 1 diantaranya pelaut (Cabin Steward) berkebangsaan Peru,  Sementara korban yang belum ditemukan berjumlah 11 orang, 6 diantaranya pelaut, yaitu 2 dari Pilipina, 1 dari Peru, 1 dari Hungaria, 1 dari India dan 1 dari Italia. Kesemuanya merupakan krew bagian Hotel”, Hanafi Rustandi menambahkan keterangannya. (red.KPI Website)
(copas: www.kpiunion.org)

Senin, 06 Februari 2012

PERBENGKELAN


KISI-KISI  SOAL & JAWABAN
1.Fungsi dari mesin bubut adalah:
 sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda dengan Jalan menyayat benda kerja  
     
2.jenis jenis mesin bubut adalah :                                                                                       
1.mesin bubut horizontal
2.mesin bubut senter
3.mesin bubut tugas berat
4.mesin bubut turet horisontal otomatis
5.mesin bubut turet vertikal
6 mesin bubut pencekam vertikal stasiun    majemuk
7.mesin bubut otomat
8.mesin bubut kepala
9 mesin bubut revolver (pistol)
10 mesin bubut korsel

3.      Bagian2 utama mesin bubut dan fungsinya sbb.
a.       Alas mesin fungsinya sebagai kerangka utama mesin bubut.
b.      Kepala tetap fungsinya untuk memindahkan ke benda kerja
c.       Kepal lepas fungsinya sebagai penyangga benda kerja yang panjang.
d.      SebagaiEretan fungsinya penopang utama dan pembawa pahat bubut yang dapat di setel

4. Perlengkapan mesin bubut dan kegunaannya.
a.Pahat bubut digunakan untuk memotong , menyayat  benda kerja.              
bAlat pencekam benda digunakan untuk penjepit benda kerja.
c.Senter digunakan untuk memegang titik sumbu dari kedua ujung benda kerja
d.Pembawadigunakan untukmembawa benda kerja agar ikut berputarseirama sumbu  mesin
e.Penyangga digunakan menyangga benda kerja agar tidak melengkung kebawahsehingga  tetap  lurus segaris sumbu.
f.Kartel digunakanuntuk membuat alur kecil pada benda kerja.

5.Klasifikasi pekerjaan membubut adalah sbb:
a.Membubut luar
b.Membubut datar
c.Membubut dalam
d Membubut kartel
e Membubut konis
f.Membubut eksentris
g Membubut profil
h.Memotong ulir skrup    
i  Menggulung per.

6.1.Cara membubut tirus adalah ;
a.Dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang.
b.Dengan menggeser sekian derajat eretan atas
c.Dengan memasang perkakas pembentuk.
2.Cara membubut alur  adalah: dengan menggunakan pahat bubut pengalur dan jenisny ada lurus, bengkok, berjenjang kekanan atau kekiri.
3.Cara membubut dalam adalah:Dapat membesarkan lubang yang sudah ada, dan gerak Jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja

7. Yang dimaksud dengan mesin frais adalah;
Mesin perkakas untuk mengerjakan/ menyelesaikan suatu benda kerja dengan
Mempergunakan pisau frais sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu  Mesin.

8.Jenis2 mesin FRAIS adalah sbb;
1.Mesin frais mendatar.
2.Mesin frais tegak/ vertikal
3.Mesin frais penyerut
4 Mesin frais universal
5.Mesin frais produksi
6.Mesin frais ketam/serut
7.Mesin frais korter.

9 Alat perlengkapan perlengkapan pada mesin frais dan fungsi serta kegunaan masing2’ 
1.Arbor fungsinya tempat memasang / memegang pisau frais pada setiap mesin,
Gunanya untuk sebagai tempat kedudukan pisau frais.ditempatkan pada sumBu mesin.
2 Cutterr/pisau frais fungsinya
3.Kepala lepas fungsinya untuk membuat pembagian atau mengerjakan benda kerja ygBerbidang2 dalam sekali pemakanan.
Gunanya untuk menahan benda kerja yang panjang
4 Kepala pembagi fungsinya untuk membuat pembagian atau mengerjakan benda kerja yg berbidang2 dalam sekali pemakanan.
Gunanya untuk membuat roda2 gigi segi banyak beraturan, alur2 poros.
5.Meja putar fungsinya untuk sebagai kepala pembagi .
Gunanya untuk menambatkan / mejepit benda kerja  atau perkakas dengan
6 Ragum/ Tanggem penjepit fungsinya untuk menjepit benda kerja.bantuan baut jepit.

10.Mesin sekrap adalah merupakan salah satu mesin perkakas yang digunakan utk mengubah permukaan permuka an bidang rata sesui dengan bentuk bentuk yg di kehendaki

11.Jenis jenis mesin sekrap
a mesin sekrap lengan kuat     
b mesin sekrap horizontal
c mesin sekrap vertikal /
d mesin serut sisi terbuka
e mesin sekrap eretan
f mesin sekrap roda gigi

12. a.Yang dimaksuk dgn menyekrap datar adalah Bahwa gerak pahat yg menyanyatnya
Kearah mendatar dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri arah gerak pahat trsbt
Tergantung  sudut sudut bebasnya

      b.yang dimaksut dgn menyekrap alur adalah utk menyekrap alur terus luar , alur
         tirus dalam , alur buntu, alur tembus

       c.yang dimaksut dgn menyekrap sudut adalah gerak penyanyatnya dilakukan dgn
         memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya
          sudut yg diketam
.
13.Yang dimaksut mesin gerinda adalah untuk menggerinda permukaan benda kerjaSehingga rata dan halus

14. Mesin gerinda duduk adalah yang pemasangannya dengan cara di ikat denganBaut pada bangku kerja
Mesin gerinda berdiri adalah mesin gerinda yg terpasang pada kakinya yg tinggi

15.Jenis jenis mesin gerinda adalah
a mesin gerinda berdiri
b.mesin gerinda duduk
c.mesin gerinda tangan
d.mesin gerinda rata vertikal
e.mesin gerinda selindris
f.mesin gerida permukaan horisontal
g.mesin gerinda sabuk
h.mesin asah datar,
i.mesin asah potong

16.Jenis butiran pengasah untuk pembuatan roda gerinda dan penjelasannya yaitu
1.      Alumunium okxsid adalah pengsah yang dibuat dari bijih allumunium / bauksit yang dipanaskan dalam dapur tinggi listrik dlm suhu yang sangat tinggi/ 2100 C
2.      Silikon karbid adalah dibuat dari pasir silika dan karbon dlm dapur listrik temperatur dapur yang tinggi mencampurkan silika dan karbon dalam bentuk kristal silikon karbid, kristal2 ini dihancurkan dan di pisah2kan dg menggunakan saringan.

17.Hal2 yang perlu diperhatikan bila memilih batu gerinda adalah;
1.      Benda kerja yang di gerinda
2.      hasil penggerindaan yang diinginkan
3.      Banyaknya benda kerja yang akan digerinda / tebal Permukaan dan tipisnya benda kerja yang akan dikurangi dalam penggerindaan/

18. Kegunaan dari perekat/BOND. Pada butiran pengasah adalah ; suatu bahan perekat yg diGunakan untuk merekatkan butiran pengasah untuk membentuk susunan batugerinda .

19. Jenis perekat batu gerinda dan penjelasannya
1.      Vitrified bond adalah  suatu campuran tanah liat dacampur dengan butiran pengasah pada suhu kira2 1100 C – 1350 C,roda gerinda ini peka thd hentakan dan pukulan ttp tidak berubah karna panas/dingin dan tdk di pengaruhi oleh air, asam atau perubahan temperatur.
2.      Silikat bond adlh Sodium Silikat dicampur dengan butiran pengasah dan campuran dicetak dg tekanan untk membentuk sebuah roda gerinda, sesudah pengeringan dan perlakuan panas roda gerinda yang dihasilkan mempunyai daya rekat yg lebih kecil bila di bandingkan dg vitrifiet bond.
3.      Organis bond adalah roda gerinda jenis organis bond boleh digunakan pada kecepatan putaran tinggi dengan aman dan dapat bebas digunakan dalam pekerjaan kasar

20.Beberapa Faktor yg perlu diperhatikan dlm memilih batu gerinda yg sesuai dg pekerjaan yang dikerjakan adalah;
1.      Jenis penggerindaan.
2.      Material yg digerinda.
3.      Jenis pengasah dan perekat
4.      Banyaknya bahan yg digerinda.
5.      Permukaan/hasil akhir yg diinginkan.
6.      Busur singgungan.
7.      Kecepatan roda gerinda.
8.      Kecepatan benda kerja.
9.      Kondisi mesin.
10.  Struktur bahan pengasah.

21. Cara menggerinda permukaan sejajar adalah; Dalam menggerinda suatu benda kerja yg belum rata, sebaiknya tdk kita gunakan cekam maghnet pada ragum, baru sesudah kita membuat bidang pedoman kita pindahkan pada cekam maghnet.

22. Cara menggerinda permukaan vertikal adalah
1.      Pilih roda gerinda yg sisinya baik.
2.      Pasang benda kerja pada cekam maghnet pada kedudukan yg sesuai utk penggerindaan.
3.      jam ukur. Periksa kerataan benda kerja menggunakan dial indikator
4.      Atur pembatas otomat gerak meja sesuai dgn langkah yg diinginkan.
5.      Gerinda permukaan bagian belakang dgn menggunakan gerakan meja.
6.      Pindah roda gerinda kedepan utk menggerinda permukaan benda karja bagian depan.
7.      Gerinda sisi muka benda kerja dgn menggunakan gerakan meja.

23. Cara menggerinda pahat adalah;
1.      Periksa secara visual keadaan sudut potong, pertahankan jika sudah betul.
2.      Pegang pahat dgn tangan kiri, dan sangga dgn tangan pada dudukan.
3.      Pegang kepala pahat dgn tangan kanan, dan gerakan sehingga sisi potong perlahan lahan kemuka dan kebelakang, dan gerakan pahat melintang bidang roda gerinda.
4.      Balikan pahat dan gerinda sisi potong lain.

24. Cara menggerinda bor adalah;
1.      Periksa secara visual keadaan sudut sisi potong.
2.      Dukung mata bor kira kira 40 mm, dari ujung sisi potong dgn satu tangan dan pegang tangkai bor dgn tangan lain.
3.      Tempatkan sisi potong bor pada roda, sedemikian sehingga sejajar dgn bidang roda.
4.      Tempatkan jari sedekat mungkin pada ujung bor pada dudukan.
5.      Gunakan pendinginan utk menggerinda guna mencegah pemanasan lebih.
6.      Berikan tekanan ringan kemuka dan gunakan dudukan sebagai titik kendali.

25. Yang dimaksud dgn mesin bor adalah;
suatu alat pembuat lubang,atau alur yg efisien,Sebagai pisau penyayatnya pada mesin bor disebut mata bor.

26. Yang dimaksud dg pekerjaan mengebor adalah;
 pekerjaan membuat lobang pada benda pekerjaan dengan mesin bor dg mata bor sebagai pisau penyayatnya

27. hl2 yang harus diperhatikan dlm pekerjaan pengeboran adalah:
1)      Kelengkapan2 mesin bor
2)      Pelumasan
3)      Jenis bahan yang akan di bor
4)      Ukuran garis tengah bor
5)      Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor
6)      Pencegahan kecelakaan/










28. Jenis2 mesin bor
1)      Mesin bor instrumen
2)      Mesin bor meja
3)      Mesin bor tiang
4)      Mesin bor pistol
5)      Mesin bor dada
6)      Mesin bor tegak
7)      Mesin bor radial
8)      Mesin bor horisontal jenis meja
9)      Mesin bor lemari
10)  Mesin bor berporos majemuk
11)  Mesin bor dan frais horisontal
12)  Mesin bor koordinat

29.Keuntungan menggunakan bor sepiral adalah
Hantaran yang baik melalui pinggiran hantar yg silindris, penyaluran serupih / beram yang baik karena alur2nya yang berbentuk sekerup, sudut2  sayat yang menguntungkan dan diatas segala2nya bidang potong yang dapat diasah tanpa mengubah diameter bor

30.Jenis2  mata bor pada proses pengeboran adalah sbb;
1)      Bor senter
2)      Bor spiral dua alur
3)      Bor ujung rata
4)      Bor alur
5)      Peluas standar
6)      Peluas ujung
7)      Pahat lubang
8)      Bor spiral dengan saluran pendingin
9)      Bor spiral bertingkat
10)  Bor kontersing
11)  Bor mahkota

31.Perlengkapan mesin bor dan kegunaannya masing2 adalah’
a)      Pemegang bor gunanya adalah untuk memegang mata bor
b)      Pengukur bor gunanya adalah untuk mengukur diameter mata bor dan sudut mata bor
c)      penjepit benda kerja gunanya untuk menjepit benga kerja yang akan di bor agar benda kerja tidak ikut ber putar dan juga tidak turut ikut naik atau memuntirroda

32. Pungsi utama mesin gergaji adalah
 untuk memotong benda kerja dalam jumlah banyak

33. Mekanisme penggergajian adalah sebagai berikut ;
*      perputaran motor dihubungkan oleh sebuah sabuk pada roda penerus, roda gigi pada poros keping penerus dihubungkan dengan roda gigi penghubung, poros gigi penghubung memutar keping penggerak menggerakkan batang penggerak sehingga menghasilkan gerakan mundur maju pada sengkang gergaji.






34. Mekanisme mesin bor adalah
*      Jumlah putaran mesin bor tergantung pada kecepatan potong dan diameter bor. Gerarakan naik turun oleh selubung mata bor dilakukan dg pertolongan roda gigi dan batang bergigi. Poros yang menjepit mata bor akan membawa mata bor ikut berputar damana poros selama diam atau keadan berputar dapat digerakan keatas/kebawah dalam sarungnya. Gerakan tegak lurus dari poros di lakukan oleh suatu roda gigi yang berhubungan dg batang bergigi yang terikat pada sarung poros sehingga hubungan roda2 gigi menyebabkan mata bor menyayat

35. Yang dimaksud dg mesin las otomatis adalah
*      Memberikan busur nyala dan pengisian kanpuh las sewaktu mengelas dilakukan dg pengaturan mekanik2 spesial yang terdapat pada unit mesin las tersebut.

36. Yang dimaksud dengan mesin las arus bolak balik adalah
*      Mesin las arus AC yang memperoleh busur nyala dari transformator dimana didalam pesawat ini arus dari jaring2 listrik diubah menjadi arus bolak balik oleh transformator yang sesuai dg arus yang digunakan untuk mengelas.

37. Yang dimaksud dengan mesin las arus searah adalah;
Pesawat transformator rectifier yaitu pembangkit lisstrik motor diesel atau motor bensin maupun pesawat pembangkit listrik yang digerakan oleh motor listrik.

38. Yang dimaksud dengan mesin potong gas adalah
*      Pembakar potong yang dipasang pada sebuah rangka atau penyanggahyang dilengkapi dg mtr listrik sebagai penggerak.

39. Yang dimaksud dengan mesin las titik adalah’                              
*      Untuk mengelas sambungan pada pelat tipis, dimana benda kerja dijepit diantara kedua elektroda yang bentuknya runcing, elektroda ini di hubungkan dg sumber araus yang  besar dengan tegangan yang sangat rendah.
     
40. Yang dimaksud dengan pesawat pembangkit las karbit adalah;
*      Pesawat yang dipakai untuk menbangkitkan gas karbit dalam pengelasan las karbit / gas otogen / gas asitelin.